Tumpenggenep. Terdiri dari tumpeng wajar, tumpeng wuduk, ambeng, sego golong, panggang ingkung, lalapan lengkap dengan bumbu pecel, sayur kluwih, sambel goreng Maknanyaadalah untuk mengirim doa kepada leluhur, meminta doa dan ampunan bagi leluhur supaya dialamnya sana tentram. 4. Sego golong dalam peringatan kelahiran bayi jumlahnya harus ganjil, minimal 7. Sego golong memiliki banyak makna, namun dalam peringatan kelahiran bayi ini adalah sebagai tanda bakti pada desanya. 5. PaguyubanPakoe Boewono ini adalah suatu Paguyuban Keluarga Besar Keturunan Sinuhun Pakoe Boewono yang mewadahi aspirasi, serta media interaksi online bagi semua Sentanadalem dan Trahdalem Pakoe Boewono dan juga kawuladalem dan abdidalem yang suka,maupun tidak suka serta terpinggirkan oleh Sistem didalam internal Keraton Kasunanan Surakarta UmatHindu Bali di Sydney Gelar Upacara Pecolongan untuk Bersihkan Bayi 31/10/2021 - 07:27 Segolawuh kebo seiris lambing kekuatan besar lahir batin. nasi golong 9 jodoh, lauk daging kerbau seiris dan pecel tawon jajan pasar 2 tampah : pisang raja, buah-buah dan kue-kue Tumpeng hanya salah satu pelengkap dari acara atau keperluan dari suatu upacara. Menu tumpengan adalah salah satu menu yang sudah ada sejak jaman Hindu Budha. Tokokue online Kediri ?Pesan di Djeng Kamto's Home Made Yang bisa dipesan didapurnya Djeng Kamto Kediri saat ini : Oleh oleh Kediri Bolen Pisang Raja, dengan bahan yang berkualitas baik dan halal, antara lain pisang raja, keju, coklat, susu sapi segar (bukan pabrikan), tepung, dll. (Ayam cabut tulang isi daging) Aneka kue basah dan roti safAub. Sego golong termasuk ke dalam nasi yang dilengkapai beberapa menu sebagai pelengkapnya. Nasi selamatan/Sego GolongBahasa Jawa, biasa dibentuk bulat. Berbentuk bulat dimaksudkan untuk melambangkan kebulatan tekad yang manunggal. AYAM • 1 kg ayam, potong 12 bagian • 2 lembar daun jeruk • 600 ml santan dari ½ butir kelapa • 11/2 sdt garam • 1 sdt gula pasir BUMBU HALUS • 10 butir bawang merah • 2 siung bawang putih • 4 butir kemiri bakar • ½ sdt terasi URAP • 250 gram kelapa setengah tua, parut kasar • 2 lembar daun jeruk , iris tipis • ¾ sdt garam • ¾ sdt gula pasir • ½ sdt terasi bakar, haluskan • 4 siung bawang putih, haluskna • 5 buah cabai merah keriting, haluskan • 3 cm kencur, haluskan • 1 sdt air asam jawa • 6 lonjor kacang panjang, potong 2 cm • 75 gram taoge kedelai, bersihkan akarnya • 1 buah mentimun, potong dadu kecil • 4 tangkai kemangi, ambil daunnya • 2 sdm petai cina PELENGKAP • Nasi putih • Bakwan jagung • Sayur bening bayam CARA MEMBUAT SEGO GOLONG 1. AYAM Lumuri ayam dengan sedikit garam, biarkan 30 menit. Panggang ayam hingga kecoklatan. Angkat. 2. Tumis daun jeruk dan bumbu halus hingga harum. Tuangi santan, masukkan ayam, gula dan garam. Masak hingga santan mongering dan matang. Angkat. 3. URAP Campur kelapa parut dan daun jeruk, gula, garam, bumbu halus dan air asam, aduk rata. Kukus bumbu urap hingga matang. 4. Rebus kacang panjang dan taoge kedelai hingga layu. Angkat dan tiriskan. 5. Campur semua sayuran dan bumbu urap, aduk rata. 6. Sajikan nasi putih, ayam bumbu, urap, bakwan jagung, dan sayur bening bayam. UNTUK 12 porsi Tumpeng merupakan hidangan khas Indonesia yang biasanya disajikan untuk merayakan hari spesial. Cara penyajiannya dengan meletakkan nasi berbentuk kerucut di bagian tengah, kemudian dikelilingi lauk-pauk dan sayuran. Ternyata, tumpeng merupakan singkatan dari yen metu kudu sing mempeng. Artinya, jika keluar harus dengan sungguh-sungguh. Dilengkapi tujuh atau pitu macam lauk-pauk yang dimaksudkan sebagai pitulungan berarti meminta pertolongan. Uniknya, tumpeng pun menyimpan kisah sejarah beserta makna mendalam yang inspiratif, lho. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!1. Kisah sejarah di balik kelezatan Dilansir dari buku berjudul Bali Bukan India, tumpeng merupakan gambaran kondisi geografis Indonesia yang dipenuhi gunung berapi. Hidangan ini sudah ada sejak dahulu kala untuk memuliakan gunung sebagai tempat bersemayam para Hyang atau arwah proses penyebaran agama Hindu di Pulau Jawa terjadi, bentuk mengerucut tumpeng dibuat untuk meniru Gunung Mahameru yang dianggap suci. Konon, gunung ini menjadi tempat tinggalnya para Dewa-Dewi. Akhirnya, masuknya agama Islam ke Pulau Jawa membuat arti tumpeng bergeser. Semula untuk memuliakan gunung, lalu berubah menjadi wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya, disajikan selepas pengajian Al-Qur'an yang disantap bersama-sama. 2. Makna filosofis pada tumpeng yang Secara garis besar, tumpeng merupakan wujud dari nilai toleransi, keikhlasan, kebesaran jiwa, dan kekaguman atas kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, seperti dilansir dari buku Aneka Kreasi Tumpeng. Bentuk tumpeng yang mengerucut, kemudian dikelilingi lauk-pauk dan sayuran merupakan simbol ekosistem kehidupan. Kerucut nasi yang menjulang tinggi berarti lambang dari keagungan Tuhan Sang Maha Pencipta. Aneka lauk pauk dan sayuran di sekeliling nasi menjadi simbol isi alam. Baca Juga Resep dan Cara Membuat Nasi Tumpeng Enak, Bikin Acara Makin Meriah Gak cuma itu, ada tumpeng berwarna kuning dan putih dengan makna berbeda. Warna putih pada nasi tumpeng melambangkan kesucian, sedangkan kuning lebih pada kekayaan dan moral yang lauknya pun punya makna tersendiri, seperti ikan asin menandakan gotong royong. Telur rebus berarti kebulatan tekad. Gak boleh terlewat, daging ayam menjadi simbol patuh terhadap Sang Pencipta. Sementara itu, sayurannya seperti kluwih menjadi simbol keinginan mendapat rezeki berlimpah-ruah. Untuk sayur urap yang terdiri dari bayam, kangkung, dan taoge memiliki makna simbol kedamaian, keyakinan, serta kesuburan. 3. Gak boleh sembarangan dipotong, begini caranya! Langkah pertamanya, ujung tumpeng kerucut dipotong oleh orang yang dihormati di masyarakat. Setelah itu, barulah orang yang punya hajat atau pun acara membelah tumpeng hingga tiga per empat ke bawah. Ternyata, cara pemotongan ini memiliki arti simbolis seperti dilansir dari Aneka Kreasi Tumpeng. Maknanya, seolah rezeki bisa dibagi sama rata dengan sesama warga. Baca Juga 7 Cara Memasak Tumpeng yang Enak, Beserta Tips Menghiasnya 4. Kapan tumpeng disajikan? Tumpeng biasanya disajikan sebagai syarat menyelenggarakan upacara adat suku Jawa, Madura, Sunda, dan Bali. Biasanya, upacara adatnya berkaitan dengan daur kehidupan seseorang, mulai dari kehamilan, kelahiran, perkawinan, hingga kematian, seperti dilansir dari buku berjudul Aneka Kreasi Tumpeng. Seiring berjalannya waktu, tumpeng pun gak hanya disajikan saat ada acara adat, tetapi juga berbagai jenis syukuran, seperti Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus. Biasanya, disajikan tumpeng berwarna merah-putih yang melambangkan warna bendera Indonesia. 5. Ragam jenis tumpeng di Ada pun jenis-jenis tumpeng di Indonesia, antara lain Tumpeng pungkur yang disajikan saat acara kematian. Tumpeng megana untuk acara lahiran. Tumpeng robyong dihidangkan buat cara besar, berupa musim panen, meminta hujan, hingga mengusir penyakit. Tumpeng kendit yang melambangkan telah bebas dari kesulitan. Tumpeng tumbuk digunakan untuk acara ulang tahun. Nah, itulah kisah sejarah dan makna filosofi tumpeng yang wajib kita pahami. Jadi, lauk apa yang paling kamu incar di dalam tumpeng, nih?Download aplikasi masak Yummy App untuk mendapatkan beragam referensi bahan makanan dan masakan sesuai dengan selera kamu, lengkap dengan cara memasaknya hanya di Google Play Store dan App Store. Baca Juga 10 Bagian Tumpeng yang Sarat Makna dan Punya Filosofi Mendalam Bagi masyarakat muslim Jawa, ritualitas sebagai wujud pengabdian dan ketulusan penyembahan kepada Allah, sebagian diwujudkan dalam bentuk simbol-simbol ritual yang memiliki kandungan makna mendalam. Simbol-simbol ritual merupakan ekspresi atau pengejawantahan dari penghayatan dan pemahaman akan ā€œrealitas yang tak terjangkauā€ sehingga menjadi ā€œyang sangat dekatā€. Dengan simbol-simbol ritual tersebut, terasa bahwa Allah selalu hadir dan selalu terlibat, ā€œmenyatuā€ dalam dirinya. Simbol ritual dipahami sebagai perwujudan maksud bahwa dirinya sebagai manusia merupakan tajalli, atau juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Tuhan. Sebagaimana diketahui, dalam tradisi Islam Jawa, setiap kali terjadi perubahan siklus kehidupan manusia, rata-rata mereka mengadakan ritual slametan, dengan memakai berbagai benda-benda makanan sebagai simbol penghayatannya atas hubungan diri dengan Allah. Slametan sendiri berasal dari kata Slamet yang berarti selamat, bahagia, sentausa. Selamat dapat dimaknai sebagai keadaan lepas dari insiden-insiden yang tidak dikehendaki. Sehingga slametan bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan masyarakat Jawa yang biasanya digambarkan sebagai tradisi ritual, baik upacara di rumah maupun di desa, bahkan memiliki skala yang lebih besar. Dengan demikian, slametan memiliki tujuan akan penegasan dan penguatan kembali tatanan kultur umum. Di samping itu juga untuk menahan kekuatan kekacauan talak balak. Simbol-simbol ritual yang sering mereka gunakan dalam ritual slametan wilujengan antara lain 1. Golong sejodo Golong sejodo ini biasanya dibuat dari nasi putih yang berbentuk tumpeng atau seperti gunung yang berjumlah dua sepasang. Arti dari tumpeng sendiri dalam masyarakat muslim Jawa sering disebut ā€œmetu dalan kang lempengā€ yang diartikan bahwa manusia dalam kehidupannya didunia diwajibkan melalui jalan yang lurus lempeng dan juga jalan yang benar, seperti yang diajarkan oleh agama. Selain itu, tumpeng yang berbentuk seperti gunung juga merupakan gambaran dari bidang-bidang kehidupan manusia dan puncak dari tumpeng merupakan gambaran dari kekuasaan Tuhan yang bersifat transendental. Arti lain dari ā€œgolong sejodoā€ adalah mengingatkan kita bahwa Nabi Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah, dan merupakan cikal bakal manusia di Bumi ini. 2. Tumpeng Robyong Tumpeng robyong merupakan tumpeng dari nasi putih yang pinggirnya dihiasi dengan daun-daunnan, antara lain daun dadap, daun turi, dan sebagainya. Tumpeng robyong sebagai gambaran kesuburan dan kesejahteraan. Tumbuh-tumbuhan ataupun sayur-sayuran yang dipakai untuk kebutuhan hajat atau slametan tersebut diharapkan akan segera tumbuh kembali. 3. Tumpeng Gepak Tumpeng gepak merupakan pralambang dari ā€œrojo koyoā€ yaitu hewan-hewan peliharaan dari orang yang sedang melaksanakan hajat tersebut, semoga hewan peliharaan tersebut dapat cepat beranak pinak, sehingga dapat dipergunakan untuk membantu kehidupan manusia. 4. Ambengan Ambengan adalah nasi putih yang ditempatkan dalam wadah, wadahnya dapat berupa panci atau besek. Ambengan merupakan gambaran dari bumi tanah sebagai tempat hidup dan kehidupan semua makhluk ciptaan Tuhan baik itu manusia, hewan, tumbuhan, dan lainnya, yang harus dijaga kelestariaannya, karena itu merupakan unsur yang penting dalam kehidupan semua makhuk ciptaan Tuhan. 5. Ingkung Ingkung adalah ayam yang dimasak secara utuh setelah dibersihkan bulu dan kotorannya. Dalam penyajiannya ayam diikat sehingga rapi, masyarakat jawa sering menyebutnya ā€œdiingkungā€ artinya ayamnya ditali. Ingkung sebagai perlambang dalam beribadah, masyarakat jawa sering memaknainya ā€œmanembaho ingkang linangkungā€ yang berarti manusia dalam beribadah kepada Allah SWT sebaiknya bersegeralah dan beribadahlah dengan khusuk, seakan engkau akan mati besok. Dengan makna tersebut manusia akan lebih khusuk lagi dalam beribadah kepada Tuhannya. Selain itu, makna dari ayam yang ditali tadi adalah mengambarkan bahwa manusia dalam kehidupannya sebaiknya mengendalikan nafsunya agar tidak berlebihan dan terlalu ambisius dalam berbagai bidang kehidupan 6. Jenang Palang Jenang palang adalah nasi putih yang dicampur dengan gula merah dan diatasnya diberi daun pandan yang dipalangkan dan biasanya ditempatkan pada piring. Jenang palang merupakan penggambaran bahwa dengan slametan tersebut diharapkan akan menghalangi ā€œkomo sengkoloā€ atau gangguan dan mala petaka yang sudah ada maupun gangguan yang akan datang, baik itu gangguan dari manusia ataupun dari syetan. 7. Jenang Pliringan Jenang pliringan merupakan pralambang dari ā€œkakang kawah adhi ari-ariā€. Hal ini terkait dengan ajaran mistik dalam masyarakat jawa bahwa setiap manusia memiliki empat saudara yang dikenal dengan sebutan ā€œkakang kawah adhi ari-ariā€. Sedangkan dua saudara yang lain adalah ā€œrahā€ darah dan ā€œpuserā€ tali pusar. Keempat saudara tersebut dalam konteks Jawa dihayati sebagai ā€œsing ngemong awakā€ artinya yang menjaga dan memelihara manusia, karenanya harus dihormati, tidak disia-siakan, dan selalu ā€œdisapaā€ dalam setiap ritual slametan atau wilujengan. 8. Jenang Abang Putih Jenang abang putih sebagai pralambang terjadinya manusia yang melalui benih dari ibu yang dilambangkan dengan jenang warna merah dan benih dari bapak yang dilambangkan dengan jenang warna putih. Jenang ini terbuat dari nasi putih, untuk warna merah dalam penyajiannya nasi putih dicampur dengan gula merah dan untuk yang satunya nasi disajikan secara utuh. 9. Jenang Baro-baro Jenang baro-baro merupakan perlambang dari kehidupan mikrokosmos, artinya selain manusia yang hidup dibumi ini ada makhluk hidup lain yang diciptakan oleh Tuhan hidup berdampingan dengan manusia itu sendiri, yang keberadaannya sering terlupakan karena memang ukurannya yang tak dapat terlihat oleh mata secara sekilas yaitu hewan-hewan yang ukurannya serba kecil seperti misalnya semut, kutu, belalang, nyamuk, lalat, dan masih banyak lagi, yang kehidupan mereka juga mendukung kelangsungan ekosistem di bumi ini. Atas dasar itu, masyarakat jawa menyedekahi bangsa ā€œkutu-kutu walang atogoā€ sebagai rasa kepedulian terhadap sesama makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. 10. Jajan Pasar Jajan pasar sebagai perlambang dari sesrawungan atau hubungan kemanusiaan, silaturahmi antar manusia. Hal ini diasosiasikan bahwa pasar adalah tempat bermacam-macam barang, seperti dalam jajan pasar ada buah-buahan, makanan kecil, sekar setaman, rokok dan sebagainya. Dalam jajan pasar juga sering ada uang dalam bentuk ā€œratusanā€ yang dalam bahasa jawa ā€œsatusā€, yang merupakan simbol dari sat atau ā€œasatā€ yang berarti habis dan ā€œatusā€ yang berartibersih. Hal ini dapat diartikan bahwa manusia dalam beribadah kepada Allah untuk membersihkan diri dari dosa hendaknya dilakukan sampai benar-benar bersih sehingga ketika mereka kembali kepada Sang Pencipta dalam keadaan benar-benar bersih. 10. Dem-deman Dem-deman merupakan lambang dari ketentraman, dengan diadakannya slametan diharapkan kehidupan manusia atau orang yang menyelenggarakan hajatan tersebut akan ā€œadem ayem toto titi temtremā€ yaitu tenang, tentram, dan damai tidak ada suatu halangan apapun dalam menghadapi kehidupan. Dem-deman ini terbuat dari daun ā€œdadap srepā€ yang direndam air dalam wadah. 11. Telur, sebagai lambang dari ā€œwiji dadiā€ atau benih terjadinya manusia. 12. Kecambah, simbol dari benih dan bakal manusia yang akan selalu tumbuh seperti kecambah. 13. Kacang Panjang, dalam kehidupan sehari-hari semestinya manusia selalu berpikir panjang nalar kang mulur dan jangan memikirkan pikiran yang picik, sehingga akan selalu dapat menanggapi segala hal dan keadaan dengan penuh kesadaran dan bijaksana. 14. Tomat, kesadaran akan menimbulkan perbuatan yang gemar ā€œmad-sinamadanā€ dan berupaya menjadi ā€œjalma limpat seprapat tamatā€. Manusai dalam menjalani kehidupannya diharapkan dapat selalu cermat dalam berbagai bidang kehidupan dan diharapkan dapat selalu paham situasi yang sedang terjadi maupun kejadian yang sedang dihadapinya dan dapat mengikutinya. 15. Kangkung, manusia diharapkan termasuk sebagai manusia yang linangkung atau manusia yang mempunyai kelebihan dalam bidang apapun. 16. Apem dan Kupat Lepet, dalam menyelenggarakan selamatan dan perbuatan yang dilakukan setiap hari tentunya tidak luput dari kesalahan lepat, untuk itu semoga Allah SWT selalu memberikan ampunan segala kesalahan dan dosa-dosa yang telah diperbuat. 17. Pisang, yang dalam bahasa jawa disebut ā€œgedangā€ merupakan pralambang dari etika kehidupan, diharapkan orang yang melakukan hajat tersebut ataupun manusia pada umumnya dapat mencontoh watak pisang yang dapat hidup dimana saja ajur ajer, dapat menyesuaikan dengan lingkungannya. Disamping itu bagian dari tanaman pisang juga sangat banyak manfaatnya, mulai dari daunnya, batang pohon, buahnya sendiri dan masih banyak yang lainnya. Selain itu, pisang gedang sering juga dimaknai sebagai ā€œgumreget nyuwun pepadangā€ artinya manusia dalam menjalani kehidupannya diharapkan selalu meminta petunjuk hanya kepada Allah SWT dalam keadaan atau situasi apapun. 18. Pembakaran kemenyan sebagai sarana ā€œlantaranā€, setelah semua ā€œubarampeā€ atau piranti slametan diijabkan atau dikemukakan maksud dan tujuan diadakannya slametan oleh sesepuh atau ulama setempat, biasanya ditutup dengan berdoa dan membakar kemenyan, hal ini dimaknai sebagai sarana terkabulnya doa-doa yang diinginkan. Pembakaran kemenyan dlam tradisi masyarakat jawa sering dimaknai sebagai ā€œtalining iman, urubing cahya kumara, kukuse ngambah swarga, ingkang nampi Dzat ingkang Maha Kuwaosā€, artinya bahwa slametan yang dilaksanakan tersebut diharapkan akan lebih meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa bagi keluarga yang melaksanakan maupun bagi seluruh manusia pada umumnya. Selain itu, niat dari slmetan atau tujuan diadakannya hajat itu digambarkan seperti ā€œurubing cahya kumaraā€ yaitu seperti api yang berkobar-kobar, berharap bahwa tujuannya segera tercapai, sedangkan asap kukus dari kemenyan dimaknai akan membawa doa-doa yang diijabkan terbang sampai ke surga dan dapat diridhoi dan dikabulkan oleh Allah SWT. *Penulis adaah Ketua Badan Pelaksana Wilayah BPW Serikat Petani Indonesia SPI Yogyakarta mauu mengadakan hajatan, tasyakuran ? tapi tidak ingin repot? .. tengok sejenak, blog kamii..! kami menyajikan beberapa tumpeng dalam hidangan dalam stiap acara apapun . di setiap adat jawa seperti acara pernikahan, pindah rumah, 7 Bulanan, dll. macam-macam tumpeng Tumpeng Robyong untuk acara pernikahan Tumpeng Kendit untuk acara kehamilan 7bulanan Tumpeng Brokohan untuk acara kelahiran bayi Tumpeng Turun Tanah / Tendhak Siti untuk acara usia bayi 7 bulan Tumpeng Megono untuk acara pindahan rumah Tumpeng Pungkur untuk acara orang meninggal Tumpeng Kuning / Kreasi Baru untuk acara tasyakuran, ulang tahun, dll di setiap tumpeng memiliki menu yang sama yaitu 1. NASI PUTIH 2. URAPAN 3. OREM - OREM 4. LODEH KLUWIH 5. REMPAH 6. REMPEYEK 7. BANDENG 8. AYAM BEKAKAK / AYAM INGKUNG tetapi ada tumpeng yang memiliki menu berbeda dari tumpeng yang lainnya, yaitu TUMPENG KUNING / KREASI BARU. Tumpeng ini memiliki menu masakan sebagai berikut NASI KUNING AYAM GORENG / OPOR PERKEDEL KENTANG SAMBAL GORENG ATI + KENTANG SAMBAL GORENG KERING TEMPE TELUR DADAR ABON UDANG GORENG yang membuat berbeda antara tumpeng satu dengan yang lainnya adalah dari pelengkapnya TUMPENG ROBYONG, pelengkap jajan pasar, bubur, polopendem, dawet ayu, pisang ayu TUMPENG MEGONO, pelengkap jajan pasar, bubur, polopendem, pisang ayu TUMPENG KENDIT, pelengkap jajan pasar, bubur, polopendem, dawet ayu, pisang ayu, cangkir gading TUMPENG BROKOHAN, pelengkap sego golong TUMPENG TENDHAK SITI, pelengkap tetel, bubur TUMPENG PUNGKUR seperti ; RESEP OTAK - OTAK BANDENG BAHAN * 750 gr bandeng 1 ekor Q 1/2 kg daging ikannya* 120 gr roti tawar 3 lembar* 1 butir telur ayam untuk isi* 1 butir telur ayam untuk mengoles* 1 sdm minyak untuk menumis* 1 sdt kecap manisBUMBU YANG DIHALUSKAN * 5 butir kemiri* 5 siung bawang putih* 3 buah cabai merah* 1 iris jahe* 2 lembar daun jeruk* 1 sdm gula pasirCARA MEMBUAT OTAK OTAK BANDENG 1. Ikan bandeng dibuang sisiknya dan cuci sampai Bandeng dibersihkan dengan mengeluarkan insang dan isi perutnya melalui insang,lalu dicuci sampai Tarik bagian ekor dan kepala secara bersamaan, sampai berbunyi supaya lepas Pukul-pukul badan bandeng agar daging hancur dan lepas dari kulitnya dengan memakai penumbuk Belah sedikit kulit di bawah kepala lalu keluarkan daging ikan melalui lubang tersebutsambil perlahan-lahan kulit dibalik melalui lubang itu untuk memudahkan mengambil dagingnyasampai bersih dan tinggal kulit bersama ekor dan kepala, cuci Daging bandeng yang telah dikeluarkan tadi diletakkan dalam wajan, beri sedikit airdan jerang di atas api sehingga duri-duri lepas dari daging, angkat7. Daging yang telah dijerang tadi kemudian dipilih dan dibersihkan dari durinya,lalu masukkan daring yang telah bebas dari duri-duri tadi ke dalam 1 buah Campur daging ikan yang telah bersih dari duri tadi dengan roti dan diblender sampai halusdan campur dengan bumbu yang dihaluskan dan 1 butir Setelah semua tercampur rata, masukkan kembali campuran ini kedalam badan ikan bandengyang berbentuk kulit , diisi penuh sampai berbentuk ikan seperti Bandeng yang sudah diisi tali dibungkus daun pisang dan dikukus sampai masaksekitar 30 menit, Setelah dingin buka daun pisangnya, pecahkan telur ayam, beri sedikit garam,dan balurkan keseluruh badan di oven sampai kering, kuning kecoklatan, Hidangkan dengan diiris-iris.

sego golong pelengkap dari tumpeng